Praktek Simulasi Bank Sampah |
Bandung - Masih terkatung-katungnya insenerator Pembangkit Listrik Tenaga Sampah (PLTSa) membuat berbagai pihak membuat solusi dini. Paling banyak adalah pengelolaan melalui bank sampah oleh warga setempat.
Seperti yang dilakukan beberapa warga yang mendapat sosialisasi Pemantapan Kinerja Bank Sampah Kota Bandung di Plaza Balai Kota Jalan Wastukancana, Selasa (6/5/2014).
Salah seorang peserta, Tita menjelaskan, pengelolaan sampah di RW 11 Kelurahan Padasuka sudah berjalan sejak 2011. Prosesnya, Tita menjemput sampah ke rumah warga dengan cara membeli, kemudian uang warga dibagikan saat akan memasuki bulan puasa atau lebih dikenal munggahan.
"Awalnya kami hanya berenam. Sekarang sudah banyak pengelolanya, dan nasabah sudah mencapai 60 warga," ungkapnya.
Sementara Herry, pengelola bank sampah di Cisaranten Kidul agak beruntung karena mendapat dana coorporate social responcibility (CSR) dari Pertamina. Namun sampai sekarang dia belum bisa melaksanakan bank sampah karena terkendala lahan yang akan dipakai untuk menampung sampah. Selama ini warga membuang sampah ke Sungai Cinambo.
"Memang ada lahan milik Pemkot. Tetapi izinnya sulit. Padahal kalau bisa disewa atau dipinjamkan, saya optimis bisa menangani sampah di lima RW Cisaranten Kidul," ucap dia.
Di tempat yang sama, Ketua Lembaga Pengembangan Teknologi Tepat Rohaji menyatakan, sosialisasi digelar untuk meningkatkan kepedulian masyarakat dalam mengolah sampah. Warga tidak sekadar memilah, tetapi dilatih untuk mengolah sampah agar menghasilkan, seperti pupuk atau tambahan penghasilan.
"Kami memberikan pengertian kepada masyarakat agar mengurangi sampah dari rumah dengan cara memilah dan menghasilkan. Saat ini sudah ada 75 lokasi bank sampah di Kota Bandung," ujarnya.
Sumber: Inilah Koran
Tidak ada komentar:
Posting Komentar