[ JUMSIH, Badan sehat lingkungan bersih ] |
Bagi para staf dan relawan LPTT kegiatan JUMSIH menjadi menu 'sarapan fisik' cukup nikmat di jumat pagi, dibandingkan dengan pilihan meng-olahragakan fisiknya melalui olahraga senam pagi di halaman kantor diiringi irama musik sporty (mengundang selera olahraga), seperti yang kerap dilakukan di halaman perusahan-perusahaan besar atau instansi/dinas pemerintah umumnya.
Kesempatan mencairkan ketegangan fisik karena rutinitas kerja, sekaligus ajang berinteraksi dan sosialisasi lebih dekat dengan warga menjadi imbas susulan dari aktivitas fisik jumat pagi ini. Bahkan bukan tidak mustahil bagi sebagian besar relawan di LPTT yang masih lajang, aktivitas ini bisa menjadi ajang 'tebar pesona' diantara aktivitasnya yang dinamis setiap harinya. Ini untuk relawan pria tentunya, karena notabene hampir seratus persen relawan di LPTT adalah pria. Namun demikian bukan berarti tidak ada relawan perempuan di LPTT, tentu ada, bahkan LPTT pun memiliki staf perempuan tentu.
Namun meski demikian ternyata beberapa kawan relawan ini merasa pede untuk tak perlu mandi pagi dahulu sebelum aktivitas ini, alasannya tidak ada fakta ilmiah korelasi antara tidak mandi di jumat pagi dengan urusan tebar pesona, artinya, meskipun nggak mandi tebar pesona tetap bisa jalan dengan penuh percaya diri, begitu kira-kira.
JUMSIH nyatanya memang cukup menguras produksi keringat, apalagi jika mentari pagi bersinar leluasa tanpa kendala cuaca, sehingga badan akan lebih berkeringat dan kotor, apalagi aktivitas ini memang akhirnya banyak bersentuhan dengan sampah.
[Relawan LPTT Saat JUMSIH di areal kantor dan terminal Sadang Serang] |
JUMSIH telah dijalankan, tebar pesona sebagai hal yang menyertainya, demikian menurut relawan. Lantas apakah para relawan tidak mandi? tentu saja tidak, maksudnya tentu saja tidak demikian karena relawan ini pasti mandi. Tim relawan sapu jagat ini mandi setelah ritual jumat pagi ini selesai, untuk kemudian bersiap menuju ritual berikutnya yaitu shalat Jumat.
JUMSIH kampanye struktural peninggalan rezim lawas kota Bandung, dipopulerkan secara top-down melalui struktur kepengurusan warga di skala terkecil RT/RW, kemudian berimbas sistemik dalam komunitas warga. Meskipun rezim telah berganti namun JUMSIH masih memiliki tempat yang populer diantara penamaan hari dalam putaran tren tagline mingguan kota Bandung kini, seperti hari nyunda, hari tidak merokok, hari berbahasa inggris, atau lainnya.
Jadi, jika jumat tiba JUMSIH-lah selagi mungkin, karena tentu saja JUMSIH harus di hari Jumat. Dengan JUMSIH maka badan sehat, lingkungan sehat, dan pesonanya menebar secara sehat tanpa harus mandi dulu :-)
#intermezzo relawan (Ded)
* * *
Tidak ada komentar:
Posting Komentar