Agenda Terkini:

LPTT Bandung mengajak anda mahasiswa (S1 & S2) untuk terlibat menjadi RELAWAN Lingkungan bersama LPTT Bandung. Informasi/Pendaftaran: 08170213972 / @LPTT_Bandung

Minggu, 29 Maret 2015

LPTT Bandung di SD Alam Pelopor Rancaekek

(Foto kegiatan sosialisasi pengelolaan lingkungan)
Efek domino manfaat bank sampah yang digaungkan LPTT Bandung terus menjalar hingga ke beberapa wilayah di luar kota Bandung. Kali ini kesempatan berbagi informasi diminta oleh pengelola SD Alam Pelopor.

Sekolah yang terletak di jalan Kaktus nomor 100 Rancaekek ini mengundang tim LPTT Bandung berbagi pengetahuan praktis tentang pengelolaan lingkungan bagi masyarakat dan sekolah. Kegiatan ini yang terselenggara pada 28 Maret 2015 ini dimulai dari sekitar jam 9.00 hingga lewat tengah hari. Dihadiri oleh perwakilan guru, orang tua murid, serta para siswa SD Alam Pelopor Rancaekek. 

Adalah kang Dadeng Sukendar yang kali ini mendapatkan tugas dari LPTT Bandung untuk  menjadi pendamping dan fasilitator dalam menyajikan materi sosialisasi tentang pengelolaan lingkungan secara praktis, tentu saja di dalamnya tak luput dipaparkan model pengelolaan sampah organik melalui pengomposan sederhana. Selain itu sebagai ‘komandan’ dari program bank sampah LPTT Bandung maka sudah pasti kang Dadeng tak luput membawakan informasi tentang bank sampah dan pengorganisasiannya sebagai model pengelolaan sampah nonorganic skala komunitas warga.

Kegiatan yang dikemas dalam bentuk pemaparan dan diskusi mengenai pengalaman sekolah dan orang tua siswa dalam mengelola lingkungan khususnya pengelolaan sampah ini ternyata antusias diikuti oleh para peserta. Ini terbukti dari keinginan para guru yang berencana membentuk bank sampah di sekolah, serta para orang tua murid yang akan mengembangkan kegiatan pertanian di area pekarangan rumah yang kini populer dengan sebutan urban farming sebagai imbas dari upaya pengelolaan sampah organik melalui kegiatan pengomposan. 

Melalui acara di SD Alam Pelopor ini diharapkan dapat memberikan pemahaman kepada warga sekolah tentang pentingnya mengelola lingkungan hidup, terutama mengelola sampah, serta menjadikan sekolah sebagai sarana pembelajaran yang memandang alam sebagai hal penting satu kesatuan dengan ilmu pengetauan, serta tentu saja dapat menegenalkan contoh konkrit model pengelolaan sampah kepada guru, siswa dan orang tua murid.

Kegiatan ditutup dengan mengulas beberapa kesimpulan yang didapat dari proses yang berlangsung, dibawakan oleh salah satu inisiator SD Alam Pelopor bapak Rohmanur Aziz.
Ada beberapa kesimpulan yang diperoleh dari kegiatan ini, diantaranya seperti cara pandang masyarakat terhadap lingkungan berpengaruh terhadap bagaimana mereka mengelola lingkungannya, hingga saat bagaimana pesoalan lingkungan tidak dianggap mendesak untuk ditangani oleh masyarakat itupun terjadi sebagai dampak dari cara pandang tadi. 

Selain itu muncul pula pemahaman bahwa tujuan dari pendidikan adalah perubahan akhlak yang tercermin dalam sikap dan perbuatan, dimana upaya pendidikan lingkungan hidup adalah salah satu metode mengembalikan harkat derajat manusia sebagai makhluk sempurna yang tidak hanya menghasilkan kecerdasan pada materi-materi pembelajaran sekolah, tapi bagaimana pola perilaku yang mencerminkan mencintai lingkungan.

Selamat berkarya para pegiat pendidikan SD Alam Pelopor, semoga dapat membawa manfaat bagi sebanyak-banyaknya masyarakat. Dimulai dari lingkungan sekolah sebagai pelopor. (ARH-Ded).

* * * 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar