Gerakan menggaungkan upaya pengelolaan sampah sejak dari sumber
terus dilakukan LPTT Bandung melalui berbagai kesempatan, bukan hanya dalam
program-program yang dijalankan di Bandung, namun juga dalam berbagai kegiatan
yang melibatkan LPTT Bandung di luar kota.
Seperti pada 28 Mei 2015, ketika LPTT mendapat
kesempatan mengisi materi pelatihan tentang pengelolaan bank sampah bagi para
guru gugus SDN Lalareun di desa Pangguh kecamatan Ibun Majalaya. Meskipun tema
utama pelatihan yang diselenggarakan panitia adalah tentang pengelolaan bank
sampah, namun LPTT tetap menjadikan persoalan sampah dan model pengelolaannya
sejak dari sumber atau hulu menjadi materi awal yang disajikan bagi para
peserta, dan tentu saja mendorong pengelolaan sampah organik melalui proses sederhana tak luput dipaparkan dalam rangkaian materinya.
Kegiatan yang dimulai
pada jam 09.00 WIB dimulai dengan sesi pembukaan dan sambutan dari beberapa
pihak, baik itu panitia dan para pendukung kegiatan, seperti Dompat Dhuafa
Corpora (DD Corpora) sebagai panitia pelaksana, kepala sekolah SD Lalareun
sebagai tuan rumah kegiatan, perwakilan
UPTD Kecamatan Ibun, serta perwakilan pihak GM PT Pertamina GEA Kamojang sebagai
pihak sponssor yang sekaligus
membuka acara.
Acara dilanjutkan dengan pemaparan materi sesi pertama
tentang prinsip
dan pentingnya pengelolaan
sampah sejak dari sumber. Memahai bagaimana sesungguhnya proses
terjadinya sampah dari hulu hingga berakhir di hilir yang kerap menjadi masalah besar yang lebih rumit.
Sampah organik merupakan
sampah yang dominan dihasilkan dalam rantai produksi sampah di masyarakat kita, sehingga
mengetahui dan mampu mengelola sampah organik merupakan suatu hal yang penting
dimiliki oleh para peserta. Metode pengomposan yang mudah dan murah serta
sumber daya yang ada di sekitar lingkungan masyarakat menjadi solusi yang
ditawarkan tim LPTT Bandung pada sesi awal ini. Sesi pertama ini diakhiri dengan diskusi dan praktek
membuat kompos dari bahan-bahan yang ada di sekitar dengan cara mudah
dilakukan.
[Pemateri LPTT Bandung memperagakan model pengomposan sederahan yang mudah dan murah] |
Sesi kedua dilaksanakan setelah ISHOMA pada pukul
13.00 WIB. Pada sesi ini, materi yang disampaikan mengenai Bank Sampah, mulai
dari mengenali potensi sampah yang ada, mengenal jenis-jenis sampah yang bisa
dikelola hingga proses manajemen Bank Sampah. Peserta dikenalkan dengan proses
administrasi Bank Sampah yang sederhana, serta mencari Bandar yang bisa
diajak kerjasama dalam penjualan sampah yang disetorkan nasabah.
Pelatihan
ini bertujuan untuk menggugah kesadaran para peserta akan
persoalan sampah yang
membawa dampak bukan hanya pada
masalah lingkungan namun juga masalah sosial, serta memperkaya
pengetahuan tentang pengelolaan sampah agar dapat diwariskan kepada anak-anak didik
sehingga melahirkan
generasi-generasi yang peduli terhadap lingkungan.
Sedangkan dalam lingkup
yang lebih kecil harapannya pelatihan paling tidak memberi dan memperkuat informasi
tentang persoalan sampah dari hulu hingga hilir, serta bagaimana cara
mengelolanya dengan metode yang tidak perlu rumit dan mahal, seperti komentar
yang dilontarkan para peserta bahwa pelatihan in paling tidak memberikan
informasi dan pengetahuan baru tentang pengelolaan lingkungan hidup, serta
mengelolanya dengan cara yang mudah, murah, dan sederhana.
Bahkan dalam lingkup bagi internal peserta khususnya dari pihak SD Lalareun menjanjikan implementasi
nyata dari pelatihan ini adalah akan berusaha
menerapkan konsep acara nol sampah pada acara
kenaikan kelas yang akan diselenggarakan bulan Juni 2015 nanti. (Den/Ded).
* * * *
Tidak ada komentar:
Posting Komentar