Petugas kebersihan dan pekerja TPS (Tempat Penampungan Sampah Sementara) menjadi salah satu kelompok yang rentan terkena penyakit akibat sampah. Jika salah penanganan dan tidak mempedulikan pentingnya perilaku hidup sehat dalam menangani sampah maka bisa saja dengan mudah penyakit hinggap pada kelompok pekerja ini.
Pentingnya mengelola
kesehatan para pekerja dan petugas kebersihan menjadi isu yang serius
diperhatikan LPTT Bandung. Bagi LPTT menjadi petugas kebersihan dan pengelola
sampah tidak lantas pasrah begitu saja dengan urusan kesehatan, justru upaya
menjaga dan memelihara kesehatan haru lebih seksama diperhatikan agar terhindar
dari penyakit, serta agar mampu mengubah pandangan masyarakat awam yang selama
ini memandang jenis pekerjaan ini membuat penyakitan, kotor dan menjijikan.
Bersama PD Kebersihan
Kota Bandung dan Dinas Kesehatan kota Bandung, pada hari Senin 13 April 2015
LPTT Bandung menyelenggarakan sosialisasi dan penyuluhan tentang pentingnya
upaya menjaga kesehata bagi para petugas dan pekerja TPS di Sadang Serang
Bandung, sekaligus sebagai upaya awal membangun kesadarang tentang pentingnya
TPS yang dikelola dengan sehat.
Kegiatan berlangsung di
aula LPTT dari tengah hari hingga sore sekitar jam 15.30 WIB, diikuti puluhan
pekerja dan petugas TPS Sadang Serang. TPS ini berjarak hanya berjarak belasan
langkah saja dari kantor LPTT Bandung.
Pada satu sesi awal
peserta diberikan kesempatan menyampaikan pengalaman dan suka duka tentang
pekerjaan yang mereka geluti sebagai pekerja pengangkut sampah, pengumpul
sampah dan pengelola sampah TPS.
Dalam pengelolaannya
saat ini, tidak bisa dipungkiri jika TPS-TPS di kota Bandung masih kekurangan
sarana dan alat-alat penunjang, termasuk di TPS Sadang Serang. Bahkan sampah di
TPS pada kenyataannya masih dikumpulkan dalam satu wadah (Bak truk) secara
bercampur. Kendala lainnya bagi para pekerja seperti penempatan bak yang tinggi
yang menyulitkan para pekerja mengangkat dan memasukan sampak kedalamnya,
hingga pengisian wadah yang kerap kali hingga melebihi batas atas wadahnya yang
merupakan bak truk alias overload, sehingga sangat tidak aman dan tidak sehat.
Dalam soal peruntukan
wilayahnya ternyata masih ada masyarakat yang “nakal” yang bukan dari wilayah
Sadang Serang tapi turut memasukan sampahnya ke TPS Sadang Serang. Juga secara
umum kesadarang masyarakat membayar retribusi sampah masih minim sehingga perlu
ada perhatian dan upaya khusus yang dilakukan pemerintah untuk mengatasi
kendala-kendala ini.
Sementara pada sesi
lainnya giliran PD Kebersihan menyampaikan pemaparannya yang diwakili oleh
Humas PD Kebersihan Ibu Euis Mulyati tentang operasionalisasi pengelolaan
sampah termasuk di tingkat TPS. Dikatakan bahwa hingga hari ini PD Kebersihan
masih kekurangan biaya untuk mengelola sampah yang dihasilkan kota Bandung.
Masalah biaya sebetulnya bisa ditekan jika masyarakat berpartipasi lebih besar
melalui upaya mengurangi dan mengelola sampah yang dihasilkan mulai dari
tingkat rumah tangga dan komunitas.
Mengacu pada pernyataan
PD Kebersihan maka bisa dibayangkan jika masyarakat ikut berpartisipasi
mengelola sampahnya misalnya mengomposkan sampah organik maka jumlah sampah
yang dihasilkan kota Bandung tentu akan berkurang secara signifikan, karena
sampah organik masih menjadi jenis terbesar yang dihasilkan saat ini di masyarakat,
termasuk masyarakat di kota Bandung.
Pada sesi berikutnya
yang diisi oleh Bapak Anhar dari Dinas Kesehatan Kota Bandung, disampaikan
bahwa sesungguhnya semua jenis sampah bisa berbahaya bila tidak diolah dengan
baik oleh seorang professional. Kesehatan para petugas sampah harus
diperhatikan karena semakin banyak bersentuhan dengan sampah akan semakin rawan
terhadap bibit penyakit dari sampah tersebut.
Beberapa kiat-kiat
sederhana bisa dilakukan oleh petugas sampah untuk lebih aman dalam bekerja
diantaranya, menggunakan masker, sarung tangan, baju lengan panjang, penutup kepala, dan selalu
menggunakan sepatu yang bisa menutupi semua bagian kaki dari sentuhan secara
langsung dengan sampah, dan tentu saja
para pekerja di sektor ini harus rutin memeriksakan kesehatan serta minum
vitamin secara berkala [ARH-Ded].
* * *
Tidak ada komentar:
Posting Komentar