Rapat
tahunan, laporan, evaluasi dan perencanaan program biasanya dilakukan di awal
tahun (05-01-2014), pun demikian yang dilakukan oleh RT 03 Komplek Griya Citra Utama Rancaekek Kab. Bandung, sembari rapat, acara diisi
dengan sosialisasi tentang teori pembuatan Lubang Resapan Biopori.
Sosialisasi dilakukan di Sekolah Alam Pelopor-Rancaekek |
Kegiatan sosialisasi
diinisiasi oleh Forum Study Profesi- PMI (FOSSI-PMI) dengan mengundang pihak
Lembaga Penerapan Teknologi Tepat sebagai pemateri, FOSSI PMI merupakan wadah
organisasi mahasiswa yang fokus pada aksi pemberdayaan masyarakat, menurut Parsons
dalam bukunya "the Integration of Social Work Practice",
proses pembelajaran melalui transfer pengetahuan dan keterampilan merupakan
bagian dari proses pemberdayaan.
Biopori sebetulnya
adalah lubang-lubang yang terbentuk karena aktivitas flora dan fauna dalam
tanah, tanah yang subur adalah tanah yang memiliki begitu banyak aktivitas
flora dan fauna, pun tanah subur mampu menyerap dan menyimpan air sepuluh kali
berat awalnya sehingga ketika musim panas ada cadangan air dan musim hujan
berfungsi sebagai spons sehingga mencegah banjir, untuk memulihkan dan
mengembalikan aktivitas flora dalam tanah adalah dengan menanam pohon atau
membuat Lubang Resapan Biopori (LRB) (disebut juga biokomposter biopori).
Biokomposter biopori
atau LRB (Lubang Resapan Biopori) merupakan teknologi sederhana, terjangkau dan
mudah untuk dipratekkan, namun dalam penerapannya tak semua lokasi cocok dan
tepat untuk membuat biokomposter-biopori, salah satunya adalah kawasan terendah di cekungan Bandung ;Rancaekek,
kawasan ini merupakan wilayah yang tidak begitu bagus meresapkan air permukaan
melalui lubang resapan biopori. Pada banyak kawasan ini jika kita coba gali
beberapa centimeter saja kedalam tanah akan segera keluar air. Bahkan pada saat
puncak musim hujan yang tinggi lubang-lubang ini malah akan terus mengeluarkan
air disebabkan tekanan air di areal sekitar lubang galian.
Mudah-mudahan
dengan sosialisasi ini mampu sedikitnya memberikan wawasan bagi warga RT 03 Komplek Griya Citra Utama Rancaekek bahwa,
tak semua wilayah tepat menggunakan teknologi LRB karena untuk mencegah
banjir adalah dengan mengembalikan fungsi bukit sebagai resapan air. Wallahu
alam (Hadi zan).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar