Agenda Terkini:

LPTT Bandung mengajak anda mahasiswa (S1 & S2) untuk terlibat menjadi RELAWAN Lingkungan bersama LPTT Bandung. Informasi/Pendaftaran: 08170213972 / @LPTT_Bandung

Minggu, 05 Januari 2014

Sosialisasi Biokomposting-Biopori di Rancaekek


Rapat tahunan, laporan, evaluasi dan perencanaan program biasanya dilakukan di awal tahun (05-01-2014), pun demikian yang dilakukan oleh RT 03 Komplek Griya Citra Utama Rancaekek Kab. Bandung, sembari rapat, acara diisi dengan sosialisasi tentang teori pembuatan Lubang Resapan Biopori.

Sosialisasi dilakukan di Sekolah Alam Pelopor-Rancaekek
Kegiatan sosialisasi diinisiasi oleh Forum Study Profesi- PMI (FOSSI-PMI) dengan mengundang pihak Lembaga Penerapan Teknologi Tepat sebagai pemateri, FOSSI PMI merupakan wadah organisasi mahasiswa yang fokus pada aksi pemberdayaan masyarakat, menurut Parsons  dalam bukunya "the Integration of Social Work Practice",  proses pembelajaran melalui transfer pengetahuan dan keterampilan merupakan bagian dari proses pemberdayaan. 

Biopori sebetulnya adalah lubang-lubang yang terbentuk karena aktivitas flora dan fauna dalam tanah, tanah yang subur adalah tanah yang memiliki begitu banyak aktivitas flora dan fauna, pun tanah subur mampu menyerap dan menyimpan air sepuluh kali berat awalnya sehingga ketika musim panas ada cadangan air dan musim hujan berfungsi sebagai spons sehingga mencegah banjir, untuk memulihkan dan mengembalikan aktivitas flora dalam tanah adalah dengan menanam pohon atau membuat Lubang Resapan Biopori (LRB) (disebut juga biokomposter biopori).

Biokomposter biopori atau LRB (Lubang Resapan Biopori) merupakan teknologi sederhana, terjangkau dan mudah untuk dipratekkan, namun dalam penerapannya tak semua lokasi cocok dan tepat untuk membuat biokomposter-biopori, salah satunya adalah kawasan terendah di cekungan Bandung ;Rancaekek, kawasan ini merupakan wilayah yang tidak begitu bagus meresapkan air permukaan melalui lubang resapan biopori. Pada banyak kawasan ini jika kita coba gali beberapa centimeter saja kedalam tanah akan segera keluar air. Bahkan pada saat puncak musim hujan yang tinggi lubang-lubang ini malah akan terus mengeluarkan air disebabkan tekanan air di areal sekitar lubang galian.

Mudah-mudahan dengan sosialisasi ini mampu sedikitnya memberikan wawasan bagi warga RT 03 Komplek Griya Citra Utama Rancaekek bahwa, tak semua wilayah tepat menggunakan teknologi LRB karena untuk mencegah banjir adalah dengan mengembalikan fungsi bukit sebagai resapan air. Wallahu alam (Hadi zan).

Tidak ada komentar:

Posting Komentar