Dalam rangka kegiatan TFT AIESEC UPI tentang vertical garden, LPTT memberikan materi tentang isu-isu lingkungan di kota Bandung yang saling berkaitan satu sama lain, salah satunya adalah permasalahan sampah. Dari sampah yang dihasilkan oleh warga hampir 70% dapat dimanfaatkan jika dikelola dan diolah dengan benar. Sampah organik yang diolah bisa menghasilkan pupuk kompos melalui pengomposan dan pupuk cair melalui biodigester sampah organik. Sedangkan sampah organik seperti botol plastik bekas bisa digunakan kembali sebagai pengganti pot tanaman. Dari hasil pengolahan kedua jenis sampah tersebut kita bisa membuat
vertical garden dengan bahan-bahan yang sebenarnya ada di sekitar kita.
Kemudian LPTT mengajak mereka pada hari jum'at, 22-Jan-16 berkunjung ke RW 04 Manjahlega untuk melihat dan praktek langsung membuat
vertical garden. Sambutan dari Lurah dan warga setempat menjadi awal kegiatan di RW yang sering dijadikan lokasi percontohan ini.
Pak H Jayadi selaku ketua RW 04 sekaligus penggerak program lingkungan hidup di wilayahnya menjelaskan mulai dari pengolahan sampah di RW melalui pengomposan, biodigester,
urban farming dan Bank Sampah RW 04 Manjahlega hingga pemanfaatannya untuk warga.
|
RW 04 Manjahlega (H Jayadi) menjelaskan fungsi BSO-15 |
Setelah itu pelajar asing dan pendampingnya mulai membuat pot dari botol plastik bekas 1.5 ltr di taman RW yang hijau oleh tanaman. Di bawah rindangnya pepohonan Pak Haji Jayadi menjelaskan cara penyemaian dan pembibitan tanaman sayuran. Adapun bahan-bahan prakteknya sebagian disiapkan oleh AIESEC UPI. Mereka yang hadir terdiri dari pelajar-pelajar asing dan pendampingnya dari mahasiswa UPI.
|
Menyiapkan penyemaian |
|
Pembibitan |
Kompos yang diproduksi oleh RW 04 manjahlega dijadikan media tanam setelah dicampur dengan tanah dengan perbandingan 1:3. Tanah yang telah diaduk rata dengan kompos dimasukan ke dalam botol plastik, kemudian tanaman sayuran dipindahkan dari tempat pembibitan ke dalam botol plastik tersebut. Proses selanjutnya adalah menyambung botol-botol tersebut dengan kawat/tali tambang secara vertikal sehingga nantinya dapat digantung di pagar, tembok, atau dijadikan teralis hijau.
|
Pemanfaatan sampah organik & anorganik untuk vertical garden |
Harapannya setelah praktek membuat
vertical garden ini mereka akan mengajarkannya kembali ke sekolah-sekolah dan wilayah yang telah ditentukan. Semoga ilmu yang didapatkan dapat diamalkan sebanyak-banyaknya kepada orang sekitar.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar