Wakil Menteri
KLHK yang diwakili Direktur Jenderal Pengendalian Perubahan Iklim, Nur
Masripatin, bersama Kepala BPLH Kota Bandung, Hikmat Ginanjar, dan Perwakilan
ADB, Ancha Srinivasan, Rabu (23/09) meresmikan Kegiatan Pilot Mitigasi dan
Adaptasi Perubahan Iklim untuk mengurangi Emisi Gas Rumah Kaca dari Sampah Kota
(Municipal Solid Waste) di Kota Bandung dengan Menggunakan Teknologi Pencernaan
Anaerobik. Peresmian yang bertempat di
Lokasi Pilot Project ini turut dihadiri oleh BPLHD Jabar, KLH Bandung Barat,PD
Kebersihan, PD Pasar Bermartabat dan Koperasi Pedagang Pasar Gedebage.
Pilot
Biodigester Pasar Induk gedebage merupakan Biodigester kapasitas terbesar
pertama di Indonesia dengan bahan baku sampah organik pasar.Kegiatan
percontohan ini bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan masyarakat dan lembaga
lokal tentang cara-cara untuk mengurangi perubahan iklim dari sektor limbah
dan meningkatan kapasitas pemerintah dan
lembaga lokal/masyarakat Indonesia untuk memahami , merencanakan dan melakukan kegiatan
mitigasi perubahan iklim di sektor limbah.
Berdasarkan hasil pengamatan dari PD Pasar
Bermartabat, setiap harinya sampah dari pasar Induk Gedebage yang dibuang ke TPA sebanyak
25,25 m3/hari, dimana 70% adalah sampah organik pasar. Berdasarkan
penilaian dari Indonesia Second National
Communication, sampah kota telah memberikan kontribusi signifikan terhadap
peningkatan emisi gas rumah kaca (GHG). MSW berkontribusi pada emisi gas rumah
kaca utama berupa metana ( CH4 ) dan karbon dioksida ( CO2 ).
Penerapan sistem pencernaan anaerobik
(biodegester) dalam pilot ini diharapkan mampu mengolah sampah organik pasar 2
ton/hari (660 ton/tahun). Sistem pencernaan
anaerobik adalah sistem bahan organic decomposer tanpa kehadiran oksigen.
Proses ini terjadi karena adanya mikroorganisme anaerobik yang mengubah
komponen yang mengandung karbon menjadi biogas, yang terdiri dari gas terutama
metana (CH4), karbon dioksida (CO2), dan sejumlah kecil gas-gas lainnya.
Sisa dari proses mengandung bahan organik yang dapat dipisahkan menjadi fraksi cair
dan padat. Sebagian fraksi cair dapat digunakan kembali dalam proses pencernaan
di reaktor dan sebagian lagi untuk pupuk cair. Fraksi padat yang telah melalui
proses aerobic dapat dijadikan pupuk kompos.Selain itu, biogas yang dihasilkan dalam proses anaerobik
ditampung dalam penampung gas dapat dimanfaatkan untuk menyalakan kompor,
menghidupkan generator, dan lampu gas.
Reaktor A & B |
Gas Holder |
Permasalah
Sampah Kota (Municipal Solid Waste) dan isu perubahan iklim menjadi perhatian
bersama. Pemerintah Indonesia telah berkomitmen untuk mengurangi emisi gas
rumah kaca pada tahun 2020 sebesar 26 persen dengan upaya sendiri, dan 41
persen dengan dukungan internasional. Oleh karena itu dibutuhkan “kerja
bersama” antar stakeholder untuk menangani permasalahan sampah di setiap
daerah.
Kegiatan pembangunan tahun 2014, belum optimal pemangaatannya
BalasHapusKegiatan pembangunan tahun 2014, belum optimal pemangaatannya
BalasHapus