Memperingati
Hari Air sedunia yang jatuh setiap tanggal 22 Maret , SMAN 19 Bandung bekerja
sama dengan Lembaga Pengembangan Teknologi Tepat (LPTT) dan Ikatan Jurnalis Televisi
Indonesia (IJTI) Pengda Jabar menyelenggarakan aksi biomonitoring sungai pada tanggal 21
Maret 2015.
Biomonitoring sungai merupakan metode sederhana untuk mengetahui kualitas air sungai melalui pengamatan keragaman
biota yang hidup di dalamnya. Di samping aksi bio monitoring, dilakukan secara pararel aksi penanaman pohon dan
pembuatan lubang biopori.
Dengan mengusung tema “Water
and Sustainable Development” (Air dan Pembangunan Berkelanjutan),
kegiatan ini diharapkan mampu membangkitkan kesadaran dan semangat dalam memelihara dan mengelola air sebagai
penopang kehidupan.
Lebih dari 200 peserta dari beberapa SMA/SMK dan SMP terlibat dalam aksi yang berlokasi di Curug Dago di kawasan Bandung utara. Pengelolaan Curug Dago berada di bawah pengawasan Balai Pengelolaan Taman Hutan Raya Ir. H. Djuanda. Beberapa komunitas warga yang konsen terhadap pelestarian Cikapundung juga turut terlibat aksi ini.
Seremonial pembukaan kegiatan ini dilakukan di kampus SMAN 19 Bandung oleh Kepala BPLH Kota Bandung, Hikmat Ginananjar. Selain BPLH Kota Bandung, beberapa perwakilan dinas terkait yang hadir turut memberangkatkan peserta secara simbolis menuju lokasi aksi di sungai sekitar Curug Dago, diantaranya dari BPLHD Provinsi Jawa Barat, Dinas PSDA Provinsi Jawa Barat, serta Dinas Pendidikan Kota Bandung.
Diantara kemeriahan aksi biomonitoring ini sebagian
peserta pelajar melakukan proses dokumentasi dan reportase berita sebagai tindak lanjut
pelatihan dasar jurnalis sekolah yang diadakan seminggu sebelumnya bersama IJTI dan LPTT. Para pelajar ini tergabung dalam Program Pelajar Cinta Sungai dimana aksi biomonitoring inipun menjadi salah-satu rangkaian dari program Pelajar Cinta Sungai. Program Pelajar Cinta Sungai sendiri bertujuan menciptakan generasi masa
depan yang peduli terhadap kelestarian sungai, khususnya sungai-sungai di kawasan sekitar Bandung.
Aksi dalam rangka memperingati hari air sedunia yang melibatkan ratusan orang ini dirancang dengan
pendekatan nol sampah agar tidak ada sampah yang dihasilkan dari aksi, kalaupun ada sampah yang dihasilkan maka semuanya harus bisa dikelola dan dimanfaatkan.
* * *
Tidak ada komentar:
Posting Komentar