Menurut riset dari Organisasi nirlaba Blacksmith Institute yang berbasis di New York dan Green Cross, Swiss. Sungai di Jawa Barat termasuk dari 10 sungai paling tercemar di dunia, sumber pencemaran biasanya berasal dari aktivitas industri dan domestik sekitar sungai.
Aktivitas pencemaran sungai yang menjadi kebiasaan masyarakat Jawa Barat adalah buang sampah dan limbah kesungai.
Gerakan Pelajar Cinta Sungai Bersih merupakan sebuah proses pendidikan lingkungan yang digagas Dewan Sumberdaya Air Jawa Barat untuk memberikan pemahaman dan meningkatkan empati para pelajar terhadap keberlanjutan juga kelestarian sungai.
GPCSB dilakukan di 10 sungai yang ada di Kota dan Kabupaten Jawa Barat, Kota Bogor merupakan peserta yang mengikuti kegiatan ini.
Sekitar 350 pelajar
SMA yang berada disekitar sungai Kebonpedes hadir untuk mengekspresikan
kepedulian mereka terhadap lingkungan.
Kegiatan edukasi yang berorientasi aksi nyata bebersih sungai ini dilakukan pada siang hari ketika menyengatnya terik matahari di kota hujan, pun tak surut semangat tak mengeluh para pelajar bebersih sungainya, justru tertawa sumringahlah yang hadir dari ekspresi para calon pemimpin masa depan ini.
Selain bebersih, para pelajar dikenalkan mengenai konsep acara nol sampah, berperan dalam pengedukasian adalah seorang ibu rumah tangga yang concern pada masalah lingkungan; Ibu Rena Rully, beliau memberi edukasi mengenai pentingnya Pengurangan, penggunaan kembali dan pendaur-ulangan sampah mulai dari diri sendiri dan rumah, ibu sekaligus aktivis LPTT ini juga memberikan arahan kepada peserta untuk belajar bersama memilah sampahnya.
Pelajar Sedang memilah sampah sesuai jenisnya |
Sang ibu pun mengingatkan bahwa kegiatan yang bertemakan lingkungan harusnya mempu menghindari penggunaan styrofoam sebagai wadah makanan, karena selain berbahaya bagi kesehatan juga tak dapat didaur ulang dan akan hancur setelah ribuan tahun.
Makanan yang menggunakan wadah styrofoam; "Sangat Dilarang!!" |
Acara diakhiri dengan penyampaian komitmen tindak lanjut para pelajar
mengenai kegiatan ini, yang menarik adalah ketika para pelajar
mendeklarasikan janji-janjinya seperti; "saya akan mengajak orangtua, tetangga dan warga untuk tidak membuang sampahnya ke sungai",
selain penyampaian komitmen, pelajar pun menandatangani kontrak janji sebagai bentuk simbolis tanggungjawab dan jaminan bahwa yang disampaikan akan dilakukan. (Hadi Zan)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar